Berkarya Dibalik Terali
SALEMBA JAKARTA- Bukankah sebuah Rumah Tahanan (Rutan) itu adalah tempat
para penjahat, ubin lantainya begitu dingin, dan dinding penjara
sangatlah kejam, lalu berkaratnya terali besi? Tetapi tidak seperti yang
terjadi pada Minggu (16/12/2012) lalu, di Rutan Salemba, Jakarta, ada
event bernama “Sunday Musik Salemba” yang para tahanannya berkreativitas
melalui seni musik.
Rutan Salemba yang digebrak dengan adanya pagelaran seni musik. Sore itu sengaja membina dan menghibur para penghuni ini, salah satunya ada girl band yang bernama “Stars Band” dari Kebon Jeruk, kesemua personilnya adalah kaum hawa.
“Sunday Musik Salemba” ini dimulai sekitar pukul 14:00 sampai 17:00, dan membawa kesan hangat, lalu sambutan yang benar-benar meriah di seluruh penghuni Rutan Salemba. Rutan Salemba yang berpenghuni sekitar 3000 orang, tentu saja ini melebihi kapasitas (Over capacity), meski begitu para tahanannya asyik berjoget, bernyanyi, sambil bertepuk tangan hingga acara usai.
Menghilangkan rasa kepenatan dari masalah hukuman, tentu tidak mudah. “Mudah-mudahan acara ini terus berlanjut, karena kami semua haus akan hiburan,” ujar Sutedi, selaku Pembina Rutan Salemba saat dikutif oleh kabar warta
Stars Band adalah grup musik yang beranggotakan 4 personil perempuan, terdiri dari Ratih berposisi memainkan drum, ada pula yang bernama Mayang pada gitar, di posisi memainkan bass ada Rayi, dan Ayu sebagai vokalisnya juga memainkan alat musik berupa gitar melodi. Salah satu lagu yang ditampilkan dan ditulis sendiri oleh mereka Cogap berarti cowok gampangan, dan beberapa lagu lain.
Tak ketinggalan pula, meski terjerat di Rutan Salemba, berdedikasi penuh dengan hukuman, ada grup band musik bernama “The Salemba” band, ini adalah tuan rumah. Setidaknya mereka berkarya bukan bergaya, menciptakan banyak lagu.
Saat sore itu, The Salemba band membawakan lagu ciptaannya sendiri berjudul salam rindu dari terali besi, ada juga 200 Km, lalu belahan jiwa. Tidak menyangka, para tahanan ini naik daun dan menempati tangga lagu di seluruh nusantara, dengan lagunya yang berjudul “Yakinlah”.
“Lewat musik mari kita wujudkan persaudaraan di kehidupan yang rukun dan damai,tunjukan pada mereka semua bahwa kita punya niat yang baik untuk merangkai dan mewujudkan kehidupan masa depan yang lebih baik dengan segudang harapan,” tambah Sutedi. (Red/Foto: Dokumentasi Rio/Rutan Salemba)
Rutan Salemba yang digebrak dengan adanya pagelaran seni musik. Sore itu sengaja membina dan menghibur para penghuni ini, salah satunya ada girl band yang bernama “Stars Band” dari Kebon Jeruk, kesemua personilnya adalah kaum hawa.
“Sunday Musik Salemba” ini dimulai sekitar pukul 14:00 sampai 17:00, dan membawa kesan hangat, lalu sambutan yang benar-benar meriah di seluruh penghuni Rutan Salemba. Rutan Salemba yang berpenghuni sekitar 3000 orang, tentu saja ini melebihi kapasitas (Over capacity), meski begitu para tahanannya asyik berjoget, bernyanyi, sambil bertepuk tangan hingga acara usai.
Menghilangkan rasa kepenatan dari masalah hukuman, tentu tidak mudah. “Mudah-mudahan acara ini terus berlanjut, karena kami semua haus akan hiburan,” ujar Sutedi, selaku Pembina Rutan Salemba saat dikutif oleh kabar warta
Stars Band adalah grup musik yang beranggotakan 4 personil perempuan, terdiri dari Ratih berposisi memainkan drum, ada pula yang bernama Mayang pada gitar, di posisi memainkan bass ada Rayi, dan Ayu sebagai vokalisnya juga memainkan alat musik berupa gitar melodi. Salah satu lagu yang ditampilkan dan ditulis sendiri oleh mereka Cogap berarti cowok gampangan, dan beberapa lagu lain.
Tak ketinggalan pula, meski terjerat di Rutan Salemba, berdedikasi penuh dengan hukuman, ada grup band musik bernama “The Salemba” band, ini adalah tuan rumah. Setidaknya mereka berkarya bukan bergaya, menciptakan banyak lagu.
Saat sore itu, The Salemba band membawakan lagu ciptaannya sendiri berjudul salam rindu dari terali besi, ada juga 200 Km, lalu belahan jiwa. Tidak menyangka, para tahanan ini naik daun dan menempati tangga lagu di seluruh nusantara, dengan lagunya yang berjudul “Yakinlah”.
“Lewat musik mari kita wujudkan persaudaraan di kehidupan yang rukun dan damai,tunjukan pada mereka semua bahwa kita punya niat yang baik untuk merangkai dan mewujudkan kehidupan masa depan yang lebih baik dengan segudang harapan,” tambah Sutedi. (Red/Foto: Dokumentasi Rio/Rutan Salemba)
Berkarya Dibalik Terali
Reviewed by Unknown
on
17.45
Rating:
Tidak ada komentar: